televisiku & Papazidan3
Di tengah perubahan dunia kerja yang cepat dan kadang tak terduga, banyak dari kita—terutama yang baru saja pensiun atau terkena PHK—mulai mencari arah baru dalam hidup. Salah satu peluang yang kini terbuka lebar adalah menjadi konten kreator. Mungkin terdengar asing atau bahkan mengintimidasi di awal, tapi percayalah, ini adalah investasi kecil berisiko rendah yang bisa membawa hasil luar biasa jika ditekuni dengan konsisten.
Kenapa Konten? Karena Semua Bisa Dimulai dari Hobi
Bicara soal konten, sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Ambil contoh sederhana: hobi memancing. Dengan modal sekitar Rp10 juta, kamu sudah bisa membeli peralatan produksi konten yang cukup proper—seperti smartphone berkamera bagus, kamera tambahan, clip-on mic, dan lampu kecil. Yang terpenting adalah mulai dulu, karena awalnya memang tidak biasa, tapi kalau dilakukan terus-menerus, pasti akan terbiasa.
Ahok pernah bilang, “Kalau kita bilang harus, ya haruslah.” Nah, begitu juga dengan membuat konten. Bukan karena terpaksa, tapi karena harus. Dunia digital tidak mengenal batas usia, yang penting adalah ide dan konsepnya. Good looking itu bonus, tapi konsep adalah kunci utama.
Konsep adalah Raja
Banyak yang berpikir harus viral dulu baru sukses. Salah! Yang terpenting justru identitas dan konsistensi. Tentukan dulu kamu mau dikenal sebagai apa. Konten edukasi? Motivasi? Hobi? Komedi? Kamu bebas memilih. Asalkan konsepnya kuat, hasilnya akan mengikuti. Contoh nyata: ada kreator konten matematika dengan jargon “Matematika itu mudah, bukan? … Bukan!” yang konsisten mengunggah konten selama 6 bulan, dan akhirnya mulai panen hasil.
Bahkan, ide bisa datang dari pengalaman kerja dulu. Misalnya, SOP apa yang paling kamu hafal? Kenapa itu penting? Itu saja bisa jadi bahan konten yang menarik, dan dari situ kamu bisa gali materi-materi lain di sekitarnya.

Jangan Takut Kamera, Jangan Takut Jelek
PR utama memang sering kali soal “bicara di depan kamera.” Ini hal paling awal yang harus dilatih. Tapi ingat, jangan pernah merasa kontenmu jelek duluan. Biarkan penonton yang menilai. Dunia media sosial sekarang absurd—ada yang suka, ada yang tidak. Tapi pasti ada yang suka. Yang penting jangan pernah membuat konten yang kamu sendiri tidak menguasainya.
Dan jangan remehkan kekuatan konten pendek (short content). Video pendek justru sedang naik daun dan lebih mudah diproduksi. Tapi tetap, pastikan kamu punya gaya khas, agar penonton mudah mengingat kamu (engagement).
Mau Serius? Yuk Gabung di Workshop!
Banyak yang tanya, “Terus, kalau saya nggak bisa ngedit gimana?” Tenang, jadi konten kreator profesional memang butuh tim. Tapi kamu bisa mulai dari diri sendiri dulu. Kalau kamu ingin belajar serius, Televisiku.com membuka Workshop Digital Content Production—tempat kamu bisa belajar langsung soal produksi konten, video editing, dan strategi kreatif dari para praktisi.
Kami percaya, konten bukan hanya cara untuk tetap produktif, tapi juga bisa jadi sumber penghasilan baru. Setiap harinya, ada puluhan perusahaan yang mencari konten kreator dan video editor. Peluang itu terbuka buat siapa saja yang mau belajar dan konsisten.
Penutup: Dunia Baru, Semangat Baru
Menjadi konten kreator bukan hanya untuk anak muda. Ini adalah dunia baru yang sangat inklusif. Kamu yang baru pensiun atau terkena PHK punya kekayaan pengalaman dan cerita yang luar biasa untuk dibagikan. Mulailah dengan apa yang kamu suka, konsistenlah, dan jangan takut gagal.
Selamat mencoba, dan semoga sukses selalu!

https://play.televisiku.com/programs/5379/5379

Comments are closed