Sebelum Memutuskan Kuliah di Broadcasting, Kamu Harus Siap dengan 5 Resiko Ini!

Sebelum Memutuskan Kuliah di Broadcasting, Kamu Harus Siap dengan 5 Resiko Ini!

Memasuki tahun ajaran baru, pasti banyak diantara kamu yang sedang memikirkan ataupun mempersiapkan untuk melanjutkan pendidikan. Banyak pilihan jurusan yang bisa kamu sesuaikan dengan passion kamu. Salah satu jurusan yang lagi trend saat ini adalah broadcasting. Broadcasting atau penyiaran, sesuai namanya berhubungan dengan dunia penyiaran, entah itu radio, televisi maupun yang lainnya. Jurusan ini ada yang berdiri sendiri ada juga yang termasuk dalam ilmu komunikasi. Jika kamu salah satu yang tertarik dan berniat melanjutkan studi di dunia broadcast, kamu harus siap jika kenyataannya kuliah di dunia broadcasting tidak sesuai dengan ekpetasimu. Berikut ini merupakan alasan kenapa kamu harus memikirkan kembali dengan matang sebelum kamu ambil jurusan ini.

1. Tugas dan deadline jadi makanan sehari-hari

Setiap jurusan kuliah pasti punya kesulitannya masing-masing. Begitu pula dengan broadcasting. Jika kamu sudah mantap dengan jurusan yang satu ini maka kamu tidak boleh mengeluh jika “tiada hari tanpa tugas”. Tidak semengerikan itu sih, mungkin ada hari dimana kamu tak ada tugas sama sekali, tapi itu….jarang. Tidak hanya tugas secara teori, namun juga tugas praktik yang harus kamu selesaikan. Mulai dari makalah, proposal produksi, naskah, tugas membuat karya dan lainnya harus benar-benar kamu nikmati setiap harinya. Ada tugas pasti ada deadline dong ya kapan tugas itu harus selesai. Nah, disini kamu benar-benar harus pintar membagi waktu antara tugas satu dengan yang lainnya agar bisa selesai sebelum deadline. Kalau kamu tipe-tipe orang yang hobi mepet deadline, bersiaplah waktu tidurmu akan tersita, karena kamu (mungkin) akan lebih sering begadang daripada tidur malam. Pikirkan lagi ya.

2. Tak hanya tenaga, berkorban materi juga perlu

Kuliah di broadcasting, tidak hanya pikiran dan tenaga saja yang kamu perlukan, namun juga materi. Memang sih tidak hanya broadcasting saja yang membutuhkan pengorbanan materi, namun setidaknya di broadcasting materi akan menjadi nomor 2 setelah tenaga dan pikiran. Kenapa? Broadcasting akan selalu berhubungan dengan radio dan televisi, entah itu peralatan audio visual atau untuk keperluan yang lainnya, intinya untuk keperluan shooting biayanya tidak sedikit. Beberapa kampus memang menyediakan peralatan yang kita butuhkan, namun terkadang peralatan kampus saja tidak cukup untuk mewujudkan rancangan program yang kamu buat. Kamu harus mencari alat lain yang mungkin kamu harus sewa dengan biaya yang tidak murah. Belum lagi biaya untuk narasumber, konsumsi maupun biaya lain yang harus kamu tanggung bersama rekan timmu. Persiapkan ya.

3. Mengasah mental

Nah ini juga penting, jika kamu bukan orang yang siap stress dan ga kuat mental menghadapi banyak tekanan lebih baik mencari jurusan lain. Di Broadcasting mental kuat sangat dibutuhkan untuk menjadi profesional yang handal nantinya. Mengasah mental ini dimulai sejak kamu kuliah. Kamu harus kuat jika produser mencacimu karena kamu telat mengumpulkan naskah, narasumbermu tiba-tiba membatalkan janji untuk tampil di acaramu, atau kamu harus menyelesaikan tahap editing hanya dalam beberapa jam sebelum di preview. Ini hanya sebagian contoh kecil, masih banyak hal-hal yang akan menguji mentalmu saat kamu sudah masuk ke jurusan ini. Kamu harus bisa menyeimbangkan antara teori dan juga praktik agar mendapatkan IPK yang memuaskan.

4. Belajar sistem 24 jam

Kamu pasti tau kalau kerja seorang broadcaster itu 24jam, dan cenderung tidak teratur seperti office hour. Sama halnya dengan dunia kerja, begitu pula dengan kuliah broadcast, kita belajar bagaimana menjadi profesional yang bekerja 24 jam agar kedepannya kita siap menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Meeting jam 9 malam mungkin udah biasa di dunia broadcast, atau mulai shooting pukul satu dinihari agar mendapat momen tertentu, sangat mungkin terjadi. Kita tidak bisa menentukan kapan kita akan tidur, jam makan juga akan terganggu. Belum lagi tugas teori yang belum kamu selesaikan. Kamu akan merasakan saat-saat dimana kosmu hanyalah tempat mampir sekedar mandi dan cuci muka.

5. Sosialisasi dan kerja tim

Satu hal yang tak boleh kamu lupakan bahwa kerja broadcasting adalah kerja tim. Kita tidak boleh bekerja secara individual dan mengabaikan kerja tim. Kamu yang selalu bekerja indiviual kamu harus hilangkan kebiasaan itu saat kamu dihadapkan dengan kerja tim di jurusan ini. Tugas masing-masing individu dalam satu tim sangatlah penting dan terkait satu sama lain sehingga kekompakan dan juga kerja sama sangat diperlukan. Belajar sosialisasi dengan teman-teman dan masyarakat sangat penting dilakukan karena nantinya kamu akan tejun dalam masyarakat. Percaya diri juga menjadi bekalmu saat kamu diharuskan tampil didepan masyarakat.

Nah itulah resiko dan juga alasan kenapa kamu harus benar-benar mempertimbangkan saat kamu ingin kuliah di broadcasting. Semua aspek mulai dari tenaga, pikiran, materi, mental dan juga waktu diperlukan disini. Jika kamu mengira kuliah broadcasting itu menyenangkan dan have fun mungkin kamu harus membuang jauh pikiran terrsebut karena (mungkin) tidak sesuai dengan realita. Untuk menjadi seorang profesional memang tidaklah mudah namun bukan berati tidak mungkin. Kamu hanya perlu kerja keras, semangat dan juga melakukannya dengan senang hati. Yuk share dan komentar bagaimana pendapatmu tentang jurusan broadcasting.

admin